Zainuddin Kaiyum Luruskan Pemberitaan Terkait Eksekusi, Ini Penjelasannya

Zainuddin Kaiyum Luruskan Pemberitaan Terkait Eksekusi, Ini Penjelasannya
Oplus_131072

SUDUTPANDANGRAKYAT.COM |GOWA, Sul­sel — Zai­nu­ddin Kai­yum, ter­pi­da­na koru­psi yang dise­but dalam beri­ta Toddo­pu­li Indo­ne­sia Ber­sa­tu (TIB), mem­be­rik­an kla­ri­fi­ka­si ter­ka­it pem­be­ri­ta­an yang diang­gap­nya ten­den­si­us dan tidak ber­im­bang. Zai­nu­ddin mene­gask­an bah­wa diri­nya dija­tu­hi putus­an Mah­ka­mah Agung (MA) hanya satu tahun, buk­an tiga tahun seper­ti yang dibe­ri­tak­an.

“Saya sudah baca beri­ta Anda, tapi saya sudah ter­bi­a­sa dengan masa­lah. Yang kan­da her­an, apa gerang­an yang mem­bu­at TIB tiba-tiba sangat ten­den­si­us mem­be­ri­tak­an kasus yang sudah 19 tahun ber­la­lu dan sifat­nya tidak ber­im­bang. Saya dija­tu­hi putus­an MA hanya satu tahun saja, buk­an tiga tahun seper­ti dibe­ri­tak­an. Kalau satu tahun, ber­ar­ti sudah lama keda­lu­war­sa. Yang tidak bisa keda­lu­war­sa ada­lah hukum­an seu­mur hidup atau hukum­an mati,“ujar Zainuddin.Saat Meng­hub­ngi media ini (Sela­sa 25/2/2025)

Ia juga menyam­pa­ik­an salam kepa­da Dg Mang­ka, yang dike­nal­nya sejak lama dan diang­gap seba­gai adik. “Beli­au juga kenal saya. Jus­tru ini saya her­an, ada apa beli­au sangat ber­na­fsu untuk masa­lah ini. Pas­ti ada yang menyu­ruh pres­su­re. Apa­la­gi saya saat ini sudah lima tahun pen­si­un. Sudah tidak punya gigi lagi, apa­la­gi uang. Tidak ada juga keru­gi­an nega­ra dan tidak ada dana yang diko­ru­psi,” tam­bah Zai­nu­ddin.

Zai­nu­ddin men­je­lask­an bah­wa kasus ini mun­cul ham­pir pada semua camat di tahun 2002. Ia dida­kwa hanya sebe­sar 12 juta rupi­ah, yang digu­nak­an seba­gai bia­ya trans­por­ta­si ang­kut beras ke 12 desa dan kelu­rah­an se-Keca­mat­an Bon­to­ma­ran­nu, ter­ma­suk Keca­mat­an Pat­ta­llas­sang yang belum dime­kark­an. “Itu rapat kese­pa­kat­an dengan para kepa­la desa/lurah kare­na beras ras­kin hanya di-drop di kan­tor camat dari Bulog, sehing­ga kades ter­pak­sa men­ju­al untuk bia­ya ang­kut ke kan­tor desa masing-masing. Hanya itu saja dan diang­gap men­ju­al beras,” jelas­nya.

Zai­nu­ddin juga menam­bahk­an bah­wa putus­an MA tidak per­nah diki­rimk­an kepa­da diri­nya mau­pun pihak penga­dil­an dan kejak­sa­an. Ia meng­e­ta­hui putus­an ter­se­but dari tem­an di media sosi­al pada tahun 2012, semen­ta­ra putus­an MA dike­lu­ark­an pada tahun 2006.

Pre­si­den Toddo­pu­li Indo­ne­sia Ber­sa­tu TIB, Sya­fri­a­di Dja­e­naf Daeng Mang­ka dalam tang­ga­pan­nya meng­a­tak­an “TIB itu koa­li­si lem­ba­ga sipil yang meng­am­bil per­an­nya seba­gai penga­was jalan­nya pro­ses hukum

“Kami dalam men­ja­lank­an sosi­al kon­trol tidak meng­e­nal kata ten­den­si­us, indo­ne­sia ituk­an nega­ra hukum, ujar Daeng Mang­ka Kepa­da Awak media ini

Dalam hukum Indo­ne­sia, sese­o­rang yang telah dite­tapk­an seba­gai ter­da­kwa atau bahk­an sudah dija­tu­hi putus­an ink­ra­cht (ber­ke­ku­at­an hukum tetap) tetap harus men­ja­la­ni hukum­an yang telah dipu­tusk­an oleh penga­dil­an, tan­pa batas­an wak­tu ter­ten­tu. Tidak ada­nya ekse­ku­si oleh kejak­sa­an atau hilang­nya ber­kas putus­an tidak meng­ha­pus kewa­jib­an hukum ter­da­kwa.

“Jadi tidak Ada Kada­lu­ar­sa untuk Ekse­ku­si Putus­an Pida­na
Ber­da­sark­an hukum di Indo­ne­sia, ter­u­ta­ma KUHAP (Kitab Undang-Undang Hukum Aca­ra Pida­na), pelak­sa­na­an ekse­ku­si pida­na yang telah ber­ke­ku­at­an hukum tetap tidak memi­li­ki masa kada­lu­ar­sa. Arti­nya, mes­ki­pun sudah 19 tahun ber­la­lu, jika sese­o­rang belum men­ja­la­ni hukum­an, maka jak­sa tetap wajib melak­sa­nak­an ekse­ku­si tersebut,“sambungnya

Lan­jut­nya, hilang­nya ber­kas tidak meng­ha­pus Hukum­an. Jika ber­kas putus­an hilang, pihak kejak­sa­an atau penga­dil­an seha­rus­nya bisa memin­ta salin­an res­mi dari Mah­ka­mah Agung atau penga­dil­an yang meng­e­lu­ark­an putus­an ter­se­but. Hilang­nya doku­men admi­nis­tra­si tidak mem­ba­talk­an atau meng­ha­pusk­an kewa­jib­an ekse­ku­si.

TIB seba­gai orga­ni­sa­si masya­ra­kat sipil memi­li­ki hak untuk men­de­sak pene­gak hukum seper­ti kejak­sa­an untuk menin­da­klan­ju­ti kasus ter­se­but, mes­ki­pun ber­kas putus­an hilang,“jelasnya

Ber­i­kut ini per­an­an Lem­ba­ga Swa­da­ya Masya­ra­kat yang mem­bu­at tekan­an publik sehing­ga kejak­sa­an seba­gai ekse­ku­tor sege­ra menin­da­klan­ju­ti ekse­ku­si ter­da­kwa, seper­ti :

Kasus Hen­dra Subra­ta (Buron­an Koru­psi 40 Tahun) Kasus: Hen­dra Subra­ta, ter­pi­da­na kasus koru­psi sejak 1980-an, mela­rik­an diri sela­ma ham­pir 40 tahun.

Kasus Djo­ko Tjan­dra (Kasus Koru­psi Ces­sie Bank Bali) Kasus: Djo­ko Tjan­dra men­ja­di buron­an sela­ma 11 tahun sete­lah divo­nis dua tahun pen­ja­ra pada 2009.
Desak­an LSM dan tekan­an dari media ber­ha­sil men­do­rong peme­rin­tah dan apa­rat pene­gak hukum untuk menang­kap Djo­ko Tjan­dra pada tahun 2020.

Kasus Sama­di­kun Har­to­no (Koru­psi Ban­tu­an Liku­i­di­tas Bank Indo­ne­sia)
Kasus: Ter­pi­da­na kasus koru­psi dana BLBI yang kabur sejak 2003. Sama­di­kun akhir­nya ditang­kap pada 2016 di luar nege­ri sete­lah 13 tahun buron.(Tim Media TIB)

RedaksiDS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *