Wartawan Diintimidasi dan Nyaris Dipukul Oleh Oknum Polisi di Makassar

Wartawan Diintimidasi dan Nyaris Dipukul Oleh Oknum Polisi di Makassar
Oplus_131072

MAKASSAR,sudutpandangrakyat.com- Kebe­bas­an pers kem­ba­li men­da­pat uji­an. Seo­rang jur­na­lis media onli­ne Timur News, Koko Ruch­ki­yat, men­ja­di korb­an inti­mi­da­si dan nya­ris meng­a­la­mi keke­ras­an fisik oleh seo­rang oknum ang­go­ta Polres Pela­buh­an Makas­sar. Insi­den ter­ja­di pada Rabu dini hari (23/04/2025) seki­tar pukul 01.53 WITA di sebu­ah Tem­pat Hibur­an Malam (THM) di kawas­an Jal­an Nusan­ta­ra, Keca­mat­an Wajo, Kota Makas­sar.

Koko meng­ung­kapk­an, saat itu ia tengah mene­ma­ni rekan­nya yang ber­i­ni­si­al CY (32), per­em­pu­an yang meng­a­ku seba­gai istri siri dari oknum poli­si ber­pang­kat Bri­gpol ber­i­ni­si­al ASR. Situ­a­si mema­nas keti­ka ASR datang dan lang­sung menye­rang CY seca­ra ver­bal hing­ga men­ce­kik­nya dari bela­kang.

“Saya meli­hat lang­sung tin­dak­an keke­ras­an itu dan spont­an mere­kam­nya. Tapi ASR jus­tru balik meng­an­cam saya, menyu­ruh saya ber­hen­ti mere­kam, bahk­an menun­juk-nun­juk sam­bil ber­ka­ta kasar,” ujar Koko.

Ber­da­sark­an penu­tur­an CY, hubung­an rumah tang­ga­nya dengan ASR penuh keke­ras­an. Ia meng­a­ku sering dipu­kul, dima­ki, dan dila­rang ber­so­si­a­li­sa­si oleh ASR. Malam itu, CY bahk­an sem­pat mene­gask­an kepa­da ASR di dep­an banyak sak­si, “Mana surat nikah kita? Saya buk­an istri­mu.”

Koko meng­a­tak­an, ASR sema­kin ter­su­lut emo­si sete­lah tahu keja­di­an ter­se­but dire­kam. Ia mera­sa dian­cam dan dihi­na seca­ra per­so­nal. “Dia bilang saya ‘sete­ngah masak’, dan melon­tark­an kali­mat ber­na­da kasar ser­ta inti­mi­da­tif, khas logat Makas­sar,” ujar­nya.

Per­is­ti­wa itu turut disak­sik­an oleh sejum­lah petu­gas kea­man­an di loka­si THM. Sayang­nya, mes­ki ada sak­si dan buk­ti rekam­an, hing­ga kini belum ada kete­rang­an res­mi dari pihak Polres Pela­buh­an Makas­sar.

Insi­den ini mem­per­te­gas per­lu­nya per­lin­dung­an hukum ter­ha­dap jur­na­lis yang men­ja­lank­an tugas­nya di lapang­an. Keke­ras­an dalam ben­tuk apa pun, apa­la­gi dila­kuk­an oleh apa­rat pene­gak hukum, tidak bisa dibe­nark­an dalam nega­ra demok­ra­si yang men­jun­jung ting­gi kebe­bas­an pers.

bachtiar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *