*TIB Harap Kamar Pengawasan MA Atensi Kasus Pembunuhan di PN Bone*

*TIB Harap Kamar Pengawasan MA Atensi Kasus Pembunuhan di PN Bone*
Oplus_131072

Bone,sudutpandangrakyat.com– Sudah tiga kali ditun­da, jadwal sidang tun­tut­an kasus pem­bu­nuh­an di Desa Lan­ca, Keca­mat­an Tellu Siat­ti­nge, Kabu­pa­ten Bone, Sula­we­si Selat­an, men­da­pat per­ha­ti­an dari Lem­ba­ga Toddo­pu­li Indo­ne­sia Ber­sa­tu (TIB), Sela­sa (10/12/2024).

Menu­rut Pre­si­den TIB, Sya­fri­a­di Dja­e­naf Daeng Mang­ka, penun­da­an ter­se­but dapat meru­sak keper­ca­ya­an publik ter­ha­dap pro­ses hukum. Ia meni­lai bah­wa kasus seper­ti ini seha­rus­nya sege­ra dise­le­sa­ik­an.

“Penun­da­an sidang hing­ga seba­nyak tiga kali menim­bulk­an tan­da tanya besar,” ujar­nya.

Daeng Mang­ka juga menye­but hal ini buk­an per­ka­ra sepe­le sebab ter­da­kwa Abdu­llah (60) dan anak­nya Alhu­sa­ri (34), yang meng­ha­bi­si nya­wa Ahmad Jae­la­ni (45), ter­bi­lang sadis.

“Sebe­lum mem­bu­nuh korb­an, salah satu ter­da­kwa sem­pat meng­an­cam istri dan mer­tua korb­an seke­lu­ar­ga dengan samu­rai, ini menun­jukk­an per­en­ca­na­an matang sebe­lum mela­kuk­an pem­bu­nuh­an,” tegas­nya.

Lebih deta­il, istri korb­an saat dikon­fir­ma­si men­ce­ri­tak­an kro­no­lo­gi keja­di­an sebe­lum pem­bu­nuh­an ter­ja­di.

“Sadis seka­li, para pela­ku tidak punya hati,” ung­kap­nya dengan isak tangis.

Salah satu ter­da­kwa, Alhu­sa­ri, dika­ta­kan­nya sem­pat datang ke rumah orang tua­nya sam­bil mem­ba­wa sen­ja­ta tajam ber­u­pa samu­rai dan melon­tark­an ancam­an seri­us.

“Kebe­tul­an saya lagi di rumah orang tua saya, dia (ter­da­kwa Alhu­sa­ri) ber­te­ri­ak memang­gil sua­mi saya, lalu meng­an­cam akan menyem­be­lih saya dan kelu­ar­ga saya. Sete­lah itu, dia per­gi men­ca­ri sua­mi saya,” jelas­nya.

Tak lama sete­lah insi­den ter­se­but, korb­an dite­muk­an tewas usai pulang ker­ja dan hen­dak menu­ju masjid.

“Saya tidak tau di mana sua­mi saya, saya panik dan ber­u­sa­ha men­ca­ri ban­tu­an ke Pak Dusun, tapi semu­a­nya sudah ter­lam­bat. Pela­ku telah mem­bu­nuh sua­mi saya,” tutur­nya.

Istri korb­an memin­ta kepa­da maje­lis hakim agar mem­be­rik­an kea­dil­an sea­dil-adil­nya bagi kelu­ar­ga­nya.

“Anak-anak saya sangat tra­u­ma. Kalau bisa, para pela­ku dihu­kum mati atau seti­dak­nya pen­ja­ra seu­mur hidup,” pin­ta­nya penuh harap.

Pre­si­den TIB meng­i­ngatk­an pihak Kejak­sa­an dan Penga­dil­an Nege­ri Bone, agar seri­us dalam mena­nga­ni per­ka­ra ini.

“Kami memin­ta kepa­da Keja­ti, Jamwas dan Ketua Kamar Penga­was­an Mah­ka­mah Agung untuk mem­be­ri aten­si ter­ha­dap kasus ini,” tutup­nya.

Dikon­fir­ma­si ter­pi­sah, Kepa­la Sek­si Inte­le­jen (Kasi Intel) Kejak­sa­an Nege­ri Bone meng­in­for­ma­sik­an bah­wa saat ini Jak­sa Penun­tut Umum (JPU) dalam pro­ses per­am­pung­an tun­tut­an.

“Saat ini sudah masuk agen­da tun­tut­an dari JPU, dalam pro­ses per­am­pung­an tun­tu­tan­nya,” sing­kat­nya mela­lui pes­an Wha­tsApp.

Demi men­ja­ga kebe­rim­bang­an infor­ma­si, media ini mem­bu­ka ruang untuk hak jawab, korek­si, dan kla­ri­fi­ka­si kepa­da pihak-pihak yang dise­butk­an dalam pem­be­ri­ta­an.

Catat­an Redak­si: Para ter­da­kwa masih dalam pro­ses hukum dan ber­s­ta­tus belum ter­buk­ti ber­sa­lah sebe­lum ada­nya kepu­tus­an penga­dil­an yang ber­ke­ku­at­an hukum tetap. (Red)

TIM PEWARTA

bachtiar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *