Kecamatan Bajeng di Sorot Lembaga TIB ‚Adanya Dugaan Penyimpanan Dana Desa

Kecamatan Bajeng di Sorot Lembaga TIB ‚Adanya Dugaan Penyimpanan Dana Desa

SUDUTPANDANGRAKYAT.COM | Gowa – Lem­ba­ga Toddo­pu­li Indo­ne­sia Ber­sa­tu (TIB) menyo­ro­ti duga­an prak­tik nepo­tis­me dan penyim­pang­an peng­gu­na­an Dana Desa di Desa Tang­ke Bajeng, Keca­mat­an Bajeng, Kabu­pa­ten Gowa. Inves­ti­ga­si TIB meng­ung­kap bah­wa sejum­lah per­ang­kat desa yang dipe­ker­jak­an ber­a­sal dari satu kelu­ar­ga, Ali­as Dinas­ti , yang menim­bulk­an indi­ka­si kuat nepo­tis­me dalam struk­tur peme­rin­tah­an desa.

Dari hasil temu­an, Kepa­la Desa Tang­ke Bajeng didu­ga meli­batk­an kelu­ar­ga dekat­nya dalam peme­rin­tah­an desa. Ketua Bad­an Usa­ha Milik Desa (BumDes) meru­pak­an sau­da­ra kan­dung dan kepo­na­kan­nya, semen­ta­ra posi­si Kepa­la Sek­si (Kasie) Pem­ba­ngun­an dija­bat oleh anak kan­dung­nya, dan Kasie Per­e­ko­no­mi­an dipe­gang oleh kepo­na­kan­nya.

Salah satu temu­an uta­ma TIB ada­lah penga­lo­ka­si­an Dana Desa tahap I tahun 2023 untuk pro­yek jal­an paving block sepan­jang 146 meter di Dusun Boro­ngun­ti. Pro­yek ini menel­an ang­gar­an sebe­sar Rp 146.645.500 atau di ana­li­sa seki­tar Rp 1 juta per meter, yang diang­gap dan Didu­ga tidak sesu­ai dengan stan­dar har­ga dan ber­po­ten­si meru­gik­an keu­ang­an desa.

Koo­rdi­na­tor Tim Media TIB, S.Dg .Sita­ba, menye­butk­an bah­wa pro­yek ter­se­but meng­un­dang tan­da tanya besar. “Jika diban­dingk­an dengan stan­dar har­ga mate­ri­al dan penger­ja­an pro­yek seru­pa di dae­rah lain, ang­ka ini ter­bi­lang sangat ting­gi dan patut dicu­ri­gai ada­nya duga­an Pema­hal­an har­ga pada selu­ruh mate­ri­al­nya ‚” ung­kap­nya, Senin (10/2/2025).

Sela­in pro­yek paving block, pem­ba­ngun­an Posyan­du di Dusun Boro­ngun­ti yang dibi­a­yai dari Dana Desa 2023 juga men­ja­di sorot­an. Dengan ang­gar­an sebe­sar Rp 144.701.579, nilai pem­ba­ngun­an Posyan­du ter­se­but diang­gap dan disi­nya­lir mele­bi­hi har­ga rumah sub­si­di yang seha­rus­nya lebih besar dan memi­li­ki spe­si­fi­ka­si lebih ting­gi.

“Nilai ang­gar­an sebe­sar itu menim­bulk­an duga­an pem­bo­ros­an dan poten­si keun­tung­an pihak ter­ten­tu,” tam­bah S.Dg.Sitaba.

Tak hanya pada pro­yek infras­truk­tur, TIB juga meng­k­ri­ti­si imple­men­ta­si pro­gram Keta­han­an Pangan (Keta­pang) dan penge­lo­la­an Bad­an Usa­ha Milik Desa (BumDes) di Desa Tang­ke Bajeng. Pro­gram-pro­gram ter­se­but didu­ga tidak sepe­nuh­nya dinik­ma­ti oleh masya­ra­kat desa, mela­ink­an hanya meng­un­tungk­an per­ang­kat desa dan orang-orang di ling­kar­an keku­a­sa­an kepa­la desa.

TIB menya­tak­an bah­wa mere­ka akan sege­ra meng­o­o­rdi­na­sik­an temu­an ini dengan Ins­pek­to­rat Kabu­pa­ten Gowa, ter­ma­suk lapor­an dari desa lain seper­ti Desa Para­i­kat­te, Desa Bone, Desa Bon­to­sung­gu, dan Desa Pan­ci­ro.

“Sete­lah ini, kami akan mema­sukk­an lapor­an res­mi ke Apa­rat Pene­gak Hukum (APH), dalam hal ini Kejak­sa­an Nege­ri Gowa, agar temu­an ini dapat ditin­da­klan­ju­ti seca­ra hukum,” tutup S.Dg.Sitaba.

Hing­ga beri­ta ini di publi­ka­sik­an belum ada kon­fir­ma­si dari pihak pihak ter­ka­it.(Tim media TIB) Ber­sam­bung

 

RedaksiDS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *