Gelar Press Release Kasus Pemalsuan Surat Kendaraan di Polda Sulsel

Gelar Press Release Kasus Pemalsuan Surat Kendaraan di Polda Sulsel

Gowa,sudutpandangrakyat.com-Polda Sula­we­si Selat­an (Sul­sel) meng­ge­lar press rele­a­se ter­ka­it pengung­kap­an kasus pemal­su­an surat ken­da­ra­an yang meli­batk­an bebe­ra­pa pela­ku di wila­yah Sula­we­si Selat­an. Kegi­at­an ini dipim­pin oleh Dir­resk­ri­mum Polda Sul­sel, Kom­bes Pol Seti­a­di Sulak­so­no, S.I.K., M.H., ber­sa­ma Kabid Humas Polda Sul­sel, Kom­bes Pol Didik Sup­ra­no­to, S.I.K., M.H., yang dilak­sa­nak­an pada Kamis (24/04/2025) di Mapo­lda Sul­sel.

Dalam kete­ra­ngan­nya, Kom­bes Pol Didik Sup­ra­no­to men­je­lask­an bah­wa pihak kepo­li­si­an telah ber­ha­sil meng­ung­kap jaring­an pemal­su­an surat tan­da nomor ken­da­ra­an (STNK) yang telah mere­sahk­an masya­ra­kat. Kasus ini men­ca­kup dua lapor­an poli­si yang ber­be­da.

Kasus 1
Pada kasus per­ta­ma, pihak kepo­li­si­an meng­a­mank­an tiga orang pela­ku, yai­tu AS (53), MLD (23), dan SYR (47). Mere­ka ter­buk­ti memal­suk­an data pada STNK motor yang telah habis masa ber­la­ku­nya, kemu­di­an men­ju­al STNK ter­se­but dengan har­ga Rp 1.000.000 per lem­bar. STNK pal­su ter­se­but digu­nak­an untuk ken­da­ra­an milik ter­sang­ka yang data iden­ti­tas­nya telah diu­bah, guna meng­hin­da­ri pena­rik­an ken­da­ra­an yang sudah menung­gak ang­sur­an.

Dari hasil penye­li­dik­an, barang buk­ti yang dia­mank­an anta­ra lain tiga unit motor yang meng­gu­nak­an STNK pal­su, satu unit lap­top, ser­ta per­ang­kat prin­ter yang digu­nak­an untuk men­ce­tak STNK pal­su.

Kasus 2
Dalam kasus kedua, dila­kuk­an penang­kap­an ter­ha­dap empat ter­sang­ka, yak­ni AR (45), IS (43), GSL (37), dan DT (50). Mere­ka ter­li­bat dalam pemal­su­an STNK dan TNKB (plat nomor ken­da­ra­an) mobil dengan har­ga yang ber­va­ri­a­si anta­ra Rp 1.800.000 hing­ga Rp 2.500.000 per unit. Pemal­su­an ini dila­kuk­an dengan cara meng­ha­pus tulis­an pada STNK yang telah kada­lu­ar­sa, kemu­di­an men­ce­tak ulang STNK pal­su meng­gu­nak­an apli­ka­si pho­to­shop. Sela­in itu, mere­ka juga memal­suk­an plat nomor ken­da­ra­an dengan meng­gu­nak­an bah­an-bah­an tidak res­mi.

Penye­li­dik­an lebih lan­jut meng­ung­kapk­an bah­wa jaring­an ini juga ter­li­bat dalam peng­hi­lang­an per­ang­kat GPS pada mobil, untuk meng­hin­da­ri detek­si oleh pihak pem­bi­a­ya­an ken­da­ra­an. Barang buk­ti yang dite­muk­an dalam penang­kap­an ini meli­pu­ti 8 unit mobil, 6 unit sepe­da motor, 4 STNK pal­su, dan sejum­lah per­ang­kat elek­tro­nik yang digu­nak­an untuk memal­suk­an doku­men ken­da­ra­an.

Dalam kesem­pat­an ter­se­but, Kom­bes Pol Didik Sup­ra­no­to meng­im­bau kepa­da masya­ra­kat untuk lebih ber­ha­ti-hati dan tidak ter­li­bat dalam prak­tek pemal­su­an doku­men ken­da­ra­an yang dapat meru­gik­an banyak pihak. Ia mene­kank­an bah­wa Kepo­li­si­an akan terus ber­ko­mi­tmen untuk mem­be­ran­tas tin­dak­an kri­mi­nal sema­cam ini, yang dapat ber­dam­pak buruk pada sis­tem admi­nis­tra­si ken­da­ra­an di Indo­ne­sia.

“Polda Sul­sel ber­ko­mi­tmen untuk terus meman­tau dan menin­dak tegas sega­la ben­tuk pemal­su­an doku­men ken­da­ra­an, ser­ta meng­him­bau kepa­da masya­ra­kat untuk tidak ter­li­bat dalam kegi­at­an ile­gal yang meru­gik­an diri sen­di­ri dan orang lain,” ujar Kom­bes Pol Didik.

Pasal yang Disang­kak­an, para ter­sang­ka yang ter­li­bat dalam kasus pemal­su­an surat ken­da­ra­an ini dije­rat dengan Pasal 263 ayat (1) dan (2) KUHPi­da­na, yang meng­a­tur ten­tang pemal­su­an surat, dengan ancam­an hukum­an pen­ja­ra paling lama 6 tahun. Sela­in itu, mere­ka juga dike­nak­an Pasal 55 ayat 1 ke‑1 dan Pasal 56 KUHPi­da­na seba­gai pem­ban­tu dalam tin­dak pida­na pemal­su­an surat.

Dengan ter­ung­kap­nya kasus ini, Polda Sul­sel ber­ha­rap dapat mem­be­rik­an efek jera bagi pela­ku keja­hat­an seru­pa, ser­ta men­ja­ga keper­ca­ya­an masya­ra­kat ter­ha­dap sis­tem admi­nis­tra­si ken­da­ra­an yang sah dan legal.

bachtiar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *