Seorang Dermawan Rela Berkorban Untuk Dijadikan Lahannya Jadi TPA untuk Warga Makassar

Seorang Dermawan Rela Berkorban Untuk Dijadikan Lahannya Jadi TPA untuk Warga Makassar
Oplus_0

GOWA | SUDUTPANDANGRAKYAT.COM -Sul­sel – Sebu­ah kisah ins­pi­ra­tif datang dari Kabu­pa­ten Gowa, Sula­we­si Selat­an, Rabu (1/10).

Seo­rang der­ma­w­an ber­ni­at mulia dengan men­ja­dik­an lah­an pri­ba­di­nya seba­gai Tem­pat Pem­bu­ang­an Sam­pah (TPA) semen­ta­ra untuk mem­ban­tu masya­ra­kat seki­tar meng­a­ta­si per­so­al­an sam­pah yang kian menum­puk.

Lang­kah ini dini­lai seba­gai solu­si sosi­al yang lahir dari kepe­du­li­an, buk­an seka­dar waca­na.

Alih-alih dibi­ark­an kosong, lah­an ter­se­but kini men­ja­di ruang yang ber­man­fa­at men­ja­ga ling­kung­an agar tetap ber­sih dan sehat.

Apre­si­a­si dari War­ga

Seo­rang war­ga setem­pat, [Nama War­ga], yang dite­mui war­ta­w­an menyam­pa­ik­an rasa teri­ma kasih.

Menu­rut­nya, tin­dak­an ini sangat mem­ban­tu kare­na sebe­lum­nya masya­ra­kat kesu­lit­an mem­bu­ang sam­pah rumah tang­ga.

> “Kami sangat ter­ban­tu. Tadi­nya bingung mau buang sam­pah di mana, seka­rang ada tem­pat yang jelas,” ujar [Nama War­ga].

Sua­ra LSM

Ketua LSM, Rah­ma­ya­di, juga mem­be­rik­an apre­si­a­si. Ia meni­lai kepe­du­li­an sosi­al seper­ti ini bisa men­ja­di con­toh nya­ta bagi masya­ra­kat luas.

> “Kepe­du­li­an seo­rang der­ma­w­an men­ja­dik­an lahan­nya TPA ada­lah lang­kah nya­ta pro­blem solving. Ini buk­an hanya soal sam­pah, tapi juga ten­tang men­ja­ga kese­hat­an ling­kung­an dan kua­li­tas hidup war­ga,” kata Rah­ma­ya­di.

Dari Kesa­dar­an ke Gerak­an Ber­sa­ma

Pro­gram sosi­al ini sen­di­ri dimu­lai sejak [tahun/bulan dimu­lai], di atas lah­an selu­as [luas lah­an], ber­lo­ka­si di [ala­mat leng­kap lah­an].

Dengan ini­si­a­tif ini, war­ga seki­tar kini punya harap­an baru bah­wa per­so­al­an sam­pah buka­nlah masa­lah yang tidak bisa dia­ta­si.

Der­ma­w­an ter­se­but, yang engg­an dise­butk­an nama­nya, ber­ha­rap lang­kah kecil ini bisa memi­cu gerak­an ber­sa­ma. Bagi­nya, men­ja­ga ling­kung­an tidak harus menung­gu pro­gram besar peme­rin­tah, teta­pi bisa dimu­lai dari aksi seder­ha­na yang dam­pak­nya dira­sak­an lang­sung masya­ra­kat.

 

Redaksi Salman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *