3 Desa di Gowa, Mempunyai Tapal Batas Desa Sepanjang yang diduga Tidak Ada Surat Penetapan Bupati Gowa

3 Desa di Gowa, Mempunyai Tapal Batas Desa Sepanjang yang diduga Tidak Ada Surat Penetapan Bupati Gowa

GOWA, sudutpandangrakyat.com — Kis­ruh Tapal Batas Desa yang men­ja­di per­ma­sa­lah­an di Keca­mat­an Bon­to­ma­ran­nu, Kabu­pa­ten Gowa mulai mene­mui titik terang, Sela­sa (17/10).

Hal itu ter­ung­kap pasca Tim Toddo­pu­li Indo­ne­sia Ber­sa­tu (TIB) yang meng­a­wal kasus ter­se­but telah mene­mui Komand­an Topo­gra­fi Kodam (KaTo­pdam) XIV/Hasanuddin Kolo­nel Ctp Ari­ef Yuni­ar Fajar, S.Sos di kan­tor­nya Jal­an Garu­da kota Makas­sar.

Diwak­tu yang ber­be­da, tiga per­wa­kil­an Desa yak­ni Roma­ngloe, Sok­ko­lia dan Mata Allo dipim­pin Kepa­la Keca­mat­an Bon­to­ma­ran­nu, Muham­mad Safa­at Sur­ya Atma­ja. AP juga telah mela­kuk­an koo­rdi­na­si hal yang sama soal Tapal Batas hing­ga ke kan­tor Topdam XIV/Hasanuddin.

Pre­si­den Toddo­pu­li Indo­ne­sia Ber­sa­tu (TIB) Sya­fri­a­di Dja­e­naf meng­a­tak­an hasil koo­rdi­na­si tim dengan Kato­pdam XIV/Hasanuddin tidak ada seng­ke­ta Tapal Batas Desa di tiga Desa ter­se­but.

Dia menye­but, hanya ada bebe­ra­pa oknum peme­rin­tah­an yang telah melang­gar Per­da Nomor 9 Tahun 2005.

“Di wila­yah itu yang ada ada­lah Oknum peme­rin­tah setem­pat Desa Roma­ngloe, Desa Mata Allo dan Oknum Keca­mat­an Bon­to­ma­ran­nu yang mela­brak dan melang­gar Per­a­tur­an Dae­rah Nomor 9 Tahun 2005 Ten­tang Pem­ben­tuk­an Desa Dalam Wila­yah Kabu­pa­ten Gowa,” kata­nya di Mar­kas Besar Koa­li­si Besar Sipil Toddo­pu­li Indo­ne­sia Ber­sa­tu, Jl Tuma­nu­rung Raya No 7.

Sya­fri­a­di Dja­e­naf meni­lai, kis­ruh yang ter­ja­di soal seng­ke­ta tapal batas yang ter­ja­di pada tahun 2022 lalu yang sem­pat memen­ja­rak­an masya­ra­kat war­ga Dusun Borong Rap­po ada­lah ulah oknum yang tidak ber­tang­gung jawab.

Sam­bung dia, yang mela­kuk­an per­u­bah­an Tapal Batas yang tidak dike­ta­hui oleh peme­rin­tah­an Kabu­pa­ten khu­sus­nya Bupa­ti Gowa.

“Sebe­nar­nya tidak ada per­ma­sa­lah­an dengan tapal batas desa, kare­na belum per­nah ber­u­bah, belum per­nah dila­kuk­an per­u­bah­an luas. Mung­kin saja Bupa­ti Gowa tidak per­nah meng­ang­gap ada per­ma­sa­lah­an tapal batas desa di keca­mat­an Bon­to­ma­ran­nu,” ucap­nya.

Tim TIB yang dia­ma­nahk­an oleh masya­ra­kat mena­nga­ni per­ma­sa­lah­an tapal batas desa di keca­mat­an Bon­to­ma­ran­nu tidak mene­muk­an ada­nya Surat Kepu­tus­an mau­pun Surat Pene­tap­an Bupa­ti Gowa ter­ka­it dengan per­lu­as­an atau penam­bah­an luas wila­yah admi­nis­tra­si di keti­ga desa yang dimak­sud.

Pre­si­den TIB men­je­lask­an sesu­ai Per­a­tur­an Men­da­gri Nomor 45 Tahun 2016 Pasal 9 ayat (3) ten­tang Pedom­an Pene­tap­an dan Pene­gas­an Batas Desa, hasil pene­tap­an dan pene­gas­an dite­tapk­an oleh Bupa­ti dengan Per­a­tur­an Bupa­ti.

Dan UU RI Nomor 6 Ten­tang Desa pasal 17 ayat 1 dan 2 Per­a­tur­an Dae­rah Kabupaten/Kota ten­tang pem­ben­tuk­an, peng­ha­pus­an, peng­ga­bung­an, dan per­u­bah­an sta­tus Desa men­ja­di Kelu­rah­an atau Kelu­rah­an men­ja­di Desa diun­dangk­an sete­lah men­da­pat nomor regis­tra­si dari Guber­nur dan kode Desa dari Men­te­ri.

“Jadi sepan­jang tidak ada surat kepu­tus­an atau surat pene­tap­an Bupa­ti Gowa ter­ka­it dengan per­u­bah­an atau per­ge­ser­an wila­yah tapal batas desa maka tetap harus meng­a­cu pada Per­a­tur­an Dae­rah Nomor 9 Tahun 2005 Ten­tang Pem­ben­tuk­an Desa Dalam Wila­yah Kabu­pa­ten Gowa dan Pema­sang­an tapal batas RT/RW pada tahun 2018 dengan meng­gu­nak­an Dana Desa,” urai Sya­fri­a­di Dja­e­naf.

Disi­si lain, Camat Bon­to­ma­ran­nu meng­a­tak­an hasil koo­rdi­na­si dan per­te­mu­an dengan Topo­gra­fi Kodam (Topdam) memang tidak ada per­u­bah­an dari tapal batas sebe­lum­nya.

“Ter­ka­it Tapal Batas sudah ada batas yang jelas, ada yang mema­kai Kar­to­me­triks dan ada yang dari Peme­ta­an Topdam. Ini yang pen­je­las­an semen­ta­ra dari Topdam,” sebut camat.

Mes­ki begi­tu, Camat tetap harus mela­kuk­an penyu­rat­an ke Kabu­pa­ten ter­ka­it kis­ruh tiga Desa yang ter­ja­di di Keca­mat­an Bon­to­ma­ran­nu, untuk meng­em­ba­lik­an Tapal Batas yang sesung­guh­nya.

“Ting­gal kita menung­gu undang­an dari Kabu­pa­ten ter­ka­it per­ma­sa­lah­an ini,” pung­kas­nya.

Sete­lah meng­e­ta­hui hal ter­se­but, salah satu war­ga Dusun Borong Rap­po yang sem­pat ter­pen­ja­ra pada Tahun 2022 lalu mera­sa per­ju­a­ngan­nya tidak sia-sia meng­a­duk­an per­ma­sa­lah­an seng­ke­ta Tapal Batas Desa ke Lem­ba­ga Toddo­pu­li Indo­ne­sia Ber­sa­tu.

Hana­fin Tata meng­a­tak­an sangat ber­syu­kur bila masa­lah tapal batas desa di keca­mat­an Bon­to­ma­ran­nu sudah mulai mene­mui titik terang. “Upa­ya saya mem­per­ta­hank­an hak kepe­mi­lik­an di ridhoi Allah SWT”

Teri­ma kasih kepa­da Lem­ba­ga Toddo­pu­li Indo­ne­sia Ber­sa­tu yang ber­sung­guh sung­guh mem­ban­tu meme­di­a­si penye­le­sa­i­an lah­an loka­si kami,“ujarnya (/*) Sbr TIB

bachtiar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *